Setiap kali aku mendengar lagu "He Touch Me" ingatanku segera kembali ke tahun 1984. Sweet memory yang tidak akan pernah terlupakan. Entah siapapun yang melantunkan lagu ini, kata katanya selalu membuat air mata ini sulit kubendung. Apalagi saat tiba di syair "semua telah berubah dan aku tahu Yesus jamah kujadi baru." Memang dalam hidup ini tidak ada kebetulan, bahkan Tuhan bisa memakai syair lagu untuk mengubah hidup seseorang yang pernah kehilangan harapan seperti diriku saat itu.
Tahun 1983-1984 adalah tahun yang kelam dalam perjalanan hidup. Jika Anda bertanya apa cita cita hidupku tahun itu, aku bisa pastikan "aku tidak berani bercita cita". Setelah tamat SMA, aku hanya punya satu tujuan, yaitu masuk AKABRI. Namun rencana ini kandas karena orang tua masuk dalam golongan 'tidak bersih lingkungan'. Maksud hati ingin melanjutkan kuliah seperti kawan-kawan, namun semua mentok di dana. Ayahku hanya seorang tukang kayu. Untuk bertahan hidup aku mulai bekerja. Apa saja kulakukan, mulai dari jualan tas Alkitab dengan sepeda keliling kota Semarang, hingga jualan kaset rohani dari rumah ke rumah.
Satu hari, Tuhan menuntun langkah kakiku ke sebuah gedung Gereja Sidang Jemaat Allah di jalan Seroja Selatan, Semarang. Di situ aku bertemu dengan hamba-Nya yang dipakai Allah. Melakuinya aku mendapatkan tempat tinggal dan pekerjaan. Tugasku adalah menjual buku-buku rohani dengan honor 750 rupiah per hari. Cukup untuk bertahan hidup. Namun di tempat itulah aku bertemu dengan tujuan hidupku. Aku tidak pernah melupakan bapak dan ibu Simon Liem yang telah dipakai Tuhan untuk menemukan panggilan hidupku.
Suatu hari ini aku diajak Pdt Simon Liem ke Purwokerto dalam rangka jualan buku di acara Kebaktian Kebangunan Rohani. Di dalam ibadah itulah aku mendengar lagu "Dia Jamah" yang dinyanyikan oleh ibu Sandra Sanger (almarhum). Aku merasakan ada getaran Ilahi yang masuk di hati. Tiba-tiba aku memiliki pengharapan yang kuat bahwa nasib hidupku bisa berubah jika aku menyerahkan masa depanku kepada Yesus. Tanpa pikir dua kali aku membuat keputusan di hati "ya Tuhan aku percaya, jamahlah hidupku." Aku menangis seperti anak kecil, aku bersujud dan mencurahkan isi hatiku kepada Allah.
Esok harinya aku ikut pertemuan doa para pendeta dan panitia KKR. Di pertemuan itulah aku mendapatkan peneguhan dari Allah melalui ibu Naomi Dowdy, bahwa aku telah dipanggil menjadi hamba-Nya. Meskipun aku tidak begitu tahu apa artinya, aku tetap saja maju ke depan dan menerima tumpangan tangan dan doa dari banyak pendeta. Lima menit setelah doa selesai, seorang hamba Allah, bapak Hadiarso mendekati saya sambil berkata, "Kalau Paulus mau sekolah Alkitab, nanti saya bantu sponsori," Luar biasa bukan? Yesusku memang luar biasa. Dia jamah hidupku dan semua berubah setelah hari itu.
Anda sedang putus asa? Atau sedang kehilangan cita cita? Tidak ada gairah untuk menjalani hidup karena kecewa? Nyanyikan lagu "Dia jamah...." Sekarang juga. Imani setiap kata dan ijinkan Roh Allah menjamah hidup Anda.
(Penulis adalah Pdt Paulus Wiratno)